![]() |
Suasana
pengecetan plafon di Perpustakaan umum UIN Alauddin
|
Gowa, Kabar Samata--Renovasi bangunan sebagai salah satu agenda pimpinan baru perpustakaan umum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akhirnya terealisasi, Senin (9/10). Renovasi ini mendapat sambutan hangat seluruh pengunjung dan pegawai perpustakaan. Hal ini juga tidak menghambat aktivitas pengunjung ataupun pegawai perpustakaan.
Quraisy Mathar, S.IP M.Hum selaku pimpinan baru perpustakaan memiliki 15 program kerja. Walaupun baru satu bulan menjabat, tapi sudah banyak perubahan yang telah dilakukannya. Beberapa program yang telah berjalan selama sebulan kepengurusan diantaranya, penggantian tegel yang rusak; memperbaiki toilet dan ketersediaan airnya; menyediakan colokan disetiap meja untuk lantai dua, tiga, dan empat; cat tembok dan cat plafon di lantai dasar dengan variasi warna yang berbeda. ”Awalnya saya berfikir karena ada dua plafon besar di lantai dasar, yang pertama gambar langit dan yang kedua gambar seluruh warna fakultas. Tapi karena ada kesalahan pemilihan warna jadi tidak sesuai dengan warna yang direncanakan dari awal”, jelasnya.
Pimpinan baru perpustakaan mengatakan bahwa kedepannya perpustakaan akan menjadi destinasi wisata akademik. “saya berfikir orang ke UIN harus berwisata akademik ke perpustakaan. Pengunjung perpustakaan pun akan diperlakukan sebagai raja dan ratu dengan memberikan pelayanan terbaik. Kedepannya akan ada layar besar perpustakaan, ada running text dengan tulisan “kampus keagungan peradaban dimulai dari perpustakaan”. Akhir bulan ini juga akan ada dua pintu elektronik, pintu tidak akan terbuka kalau pengunjung tidak mempunyai kartu perpustakaan. Jadi tidak ada lagi pengunjung yang menginput untuk registrasi, tinggal lewat saja langsung terinput,” tambahnya.
Di tahun 2016 mendatang, tidak akan diterapkan lagi sistem jeda atau istirahat pada pukul 12:00-13:00, sehingga mahasiswa yang sementara mengerjakan tugas kuliah tidak akan terganggu. Selain itu, untuk dana yang diperlukan selama renovasi perpustakaan juga tidak semuanya berasal dari rektorat tapi ada bantuan dana dari pihak lain. Pihak Telkom sendiri memberikan bantuan berupa perbaikan jaringan wifi. Pimpinan perpustakaan juga mengaku tidak terbebani masalah biaya, tapi bagaimana cara mendapatkan alat yang diperlukan perpustakaan itu sendiri.
Quraisy Mathar, S.IP M.Hum selaku pimpinan baru perpustakaan memiliki 15 program kerja. Walaupun baru satu bulan menjabat, tapi sudah banyak perubahan yang telah dilakukannya. Beberapa program yang telah berjalan selama sebulan kepengurusan diantaranya, penggantian tegel yang rusak; memperbaiki toilet dan ketersediaan airnya; menyediakan colokan disetiap meja untuk lantai dua, tiga, dan empat; cat tembok dan cat plafon di lantai dasar dengan variasi warna yang berbeda. ”Awalnya saya berfikir karena ada dua plafon besar di lantai dasar, yang pertama gambar langit dan yang kedua gambar seluruh warna fakultas. Tapi karena ada kesalahan pemilihan warna jadi tidak sesuai dengan warna yang direncanakan dari awal”, jelasnya.
Pimpinan baru perpustakaan mengatakan bahwa kedepannya perpustakaan akan menjadi destinasi wisata akademik. “saya berfikir orang ke UIN harus berwisata akademik ke perpustakaan. Pengunjung perpustakaan pun akan diperlakukan sebagai raja dan ratu dengan memberikan pelayanan terbaik. Kedepannya akan ada layar besar perpustakaan, ada running text dengan tulisan “kampus keagungan peradaban dimulai dari perpustakaan”. Akhir bulan ini juga akan ada dua pintu elektronik, pintu tidak akan terbuka kalau pengunjung tidak mempunyai kartu perpustakaan. Jadi tidak ada lagi pengunjung yang menginput untuk registrasi, tinggal lewat saja langsung terinput,” tambahnya.
Di tahun 2016 mendatang, tidak akan diterapkan lagi sistem jeda atau istirahat pada pukul 12:00-13:00, sehingga mahasiswa yang sementara mengerjakan tugas kuliah tidak akan terganggu. Selain itu, untuk dana yang diperlukan selama renovasi perpustakaan juga tidak semuanya berasal dari rektorat tapi ada bantuan dana dari pihak lain. Pihak Telkom sendiri memberikan bantuan berupa perbaikan jaringan wifi. Pimpinan perpustakaan juga mengaku tidak terbebani masalah biaya, tapi bagaimana cara mendapatkan alat yang diperlukan perpustakaan itu sendiri.
Reporter: Lisa Indrawati
Editor: Sri Wahyuningsih JS dan Satriani
Post: Nurfadhilah Bahar
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus