Label

Sabtu, 16 Januari 2016

Dilema Organisasi dan Akademik


Organisasi mahasiswa intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi dan atau dari Kementrian/Lembaga. Bentuknya dapat berupa Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Lembaga Fakultas.

Para aktivis organisasi mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat PEMILMA (Pemilihan Mahasiswa) untuk menjadi pemimpin di Lembaga Fakultas ataupun di UKM, pertarungan antar calon dan pendukung calon sangat terasa. Kadang juga melahirkan aksi dari pihak lawan yang kalah.

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiwa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim saat ini. Sudah semakin berkurang mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal dengan berorganisasi, kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.


Bagi mahasiwa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesama mahasiswa di kampus. Jangananlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.


Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.


Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkader dirinya sendiri untuk masa depannya. Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata.

Manfaat berorganisasi bagi mahasiswa :
ü  Memperluas pergaulan dan Jaringan
Di dalam organisasi, banyak orang baru yang kita kenal. Baik itu teman-teman mahasiswa seangkatan, junior, senior, mahasiwa dari jurusan ataupun fakultas lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang dipilih, dan sebagainya. Mereka ini bisa juga disebut sebagai jaringan, jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama saat kita mencari pekerjaan. Mereka bisa memperkenalkan kantor tempat kerjanya atau memberikan informasi kerja yang mereka ketahui. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai calon karyawan baru.
ü  Meningkatkan wawasan/pengetahuan
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Terkadang juga organisasi membawa kita menjelajah ke daerah-daerah yang mungkin belum pernah kita datangi sebelumnya. Di sana kita akan mengenal kehidupan, budaya dan adat yang berbeda dari yang kita jalani.
ü  Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
Banyak berinteraksi dengan orang yang berbeda karakter, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, dimana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah konflik, kita tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan penforma kerja.
ü  Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Mahasiswa pada saat ini merupakan harapan teresar bagi masyarakat sebagai penyambung lidah rakyat terutama sebagai perubahan di masyarakat. Sebagai salah satu potensi, mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keutamaan ke arah berkeadaban.
ü  Melatih kepemimpinan
Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kita akan terperangah bahwa sesungguhnya kita mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan kepemimpinan ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-owongan kerja memasukkan kepemimpinan sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kita yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kita terus menerus.
ü  Belajar mengatur waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kita gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas aan berkurang. Sementara itu, kualitas tugas kuliah tetap sama saja antara kita yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kita lakukan. Mungkin pada awalnya, kita akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kita. Setelah bekerja di kantor nanti, kita akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebihdulu dikerjakan.
ü  Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya
Pengalaman sebagai mahasiswa yang berorganisasi, bisa menjadi bekal kita ketika akan bersaing pada dunia kerja dan dapat menjadi nilai plus jika dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya aktif daam aktivitas perkuliahan saja. Prestasi mahasiswa bukan saja ditunjang dengan prestasi akademik semata. Faktor pengalaman mahasiswa dalam organisasi kampus juga sebagai salah satu faktorpenting untuk menunjang suksesnya mahasiswa kelak setelah selesai kuliah.


Dengan demikian, satu media yang dapat membentuk kematangn mahasiswa dala hidup bermasyarakat ialah organisasi. Dengan senantiasa ber-organisasi maka mahasiswa akan senantiasa terus berinteraksi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif, mandiri, dinamis, optimis dan lebih bijaksana dalam persoalan yang mereka hadapi.


Penulis :  Lisa Indrawati/50500113115/Jur C
Post      : Lisa Indrawati

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

    BalasHapus