Maraknya Pembegalan

Pencurian dengan tindak kekerasan atau biasa disebut dengan pembegalan akhir-akhir ini sering meresahkan masyarakat  di Indonesia,  terutama di Makassar Sulawesi selatan,kini  marak diberitakan oleh seluruh media massa baik cetak, elektronik maupun online. Pembegalan dilakukan lebih dari satu orang, atau berkelompok. Modusnya, memepet korban dengan dua sepeda motor yang dikendarai empat pelaku bersenjata tajam atau bersenjata api, dengan tujuan mengambil sepeda motor korban, dan barang-barang berharga lainnya. Apabila korbannya melawan mereka tak segan-segan berperilaku sadis atau bahkan membunuh untuk mendapatkan keinginan mereka.

            Aksi pembegalan cenderung tidak mengenal jenis kelamin tapi saat ini korban yang diketahui kebanyakan wanita. Tindak kejahatan pembegalan ini sepertinya sudah terorganisasi karena kerjasama terhadap sesama pelaku pada sangat pembegalan sangat lancar dalam menjalankan aksinya. Di samping itu, kita ingat bahwa setiap peristiwa pembegalan di muat di media massa, hal ini bisa berdampak negatif maupun positif. Dampak positifnya yaitu menyeruh kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak sendiri dalam berkendara di atas jam 10 malam, dan dampak negatifnya yaitu kerap dapat mengundang orang lain untuk mengikuti dan meniru model serta teknik-teknik yang dianggap ampuh karena keterampilan sebagai begal tidak dimiliki secara tiba-tiba tetapi melalui suatu proses pembelajaran terlebih dahulu, melalui sumber salah satunya media itu sendiri.

Mayoritas pelaku begal merupakan anak-anak muda yang belum atau tidak memiliki pekerjaan tetap. Sepertinya tuntutan pergaulan juga ambil bagian di sini. Para remaja yang seharusnya sekolah atau masuk usia kerja malah kumpul tidak jelas. Tak jarang diantara mereka banyak yang terjerumus perjudian/narkoba. Orang tua jelas tidak akan memberi anak-anaknya uang untuk digunakan hal-hal seperti itu, akhirnya mereka terpaksa membegal.

Di zaman seperti sekarang ini, mencari sebuah pekerjaan memang tidak mudah begitu juga dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Dibutuhkan keberanian yang lebih besar untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Sejauh ini belum ada tindakan yang memuaskan dari aparat selain himbauan agar berhati-hati saat mengemudi kendaraan roda dua di malam hari. Padahal tanpa dihimbau pun sebaiknya selalu berhati-hati. Bukan hanya pengendara roda dua, tapi pejalan kaki, pengendara roda empat, atau sekedar penumpang bis pun harus tetap berhati-hati. Rupanya menghadapi para begal ini, nyali kita harus lebih besar dibanding nyali pelaku pembegalan.

Pada prinsipnya, perampokan dan pencurian adalah dua perbuatan yang sama-sama mengambil barang milik orang lain, hanya saja dua perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara yang berbeda. Dalam KUHP, tidak dikenal istilah perampokan, yang ada hanyalah pencurian (biasa) dan pencurian dengan kekerasan. Pencurian dengan kekerasan lah yang disebut sebagai perbuatan perampokan.

Pencurian dengan kekerasan atau sering disebut sebagai perampokan diatur dalam pasal 365 ayat 1, 2, 3, dan 4 KUHP. Diancam dengang pidana sembilan tahun, dua belas tahun, lima belas tahun, dan bahkan seumur hidup sesuai pasal yang berlaku.

Ramainya kasus begal, mengapresiasi publik bahwa apapun yang dilakukan orang yang tidak dikenal, baik sendiri maupun berkelompok dengan memakai kendaraan bermotor adalah kelompok begal, walaupun dilakukan di siang hari dan hanya ingin mengambil tas korban (biasanya wanita).

Diharapkan masyarakat agar tidak lagi melakukan perjalanan dalam berkendara di atas jam 10 malam karena kejahatan bisa terjadi dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Penulis :  Nurul Hijrah /50500113111/Jur C

Post      : Lisa Indrawati