Label

Selasa, 26 Januari 2016

Sulitkah Memilah Sampah?


Sampah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sedangkan lebih lengkapnya adalah menurut American Public Health Association, sampah (waste) diartikan sebagai suatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

            Menurut Suriawiria (2003), sampah berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1.    Sampah organik, yaitu jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran);
2.    Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam).
Realitanya masyarakat sekarang hanya sebatas tahu, namun susah untuk menerapkan apa yang diketahuinya. Seperti halnya memisahkan sampah organik dan anorganik tersebut. Kita tidak usah menyalahkan pemerintah terlebih dahulu yang masih belum menyediakan secara merata pembagian dua jenis tempat sampah. Tetapi ini hanya perlu timbul dari kesadaran masing-masing individu.
Seringkali kita mengeluh saat melihat tumpukan sampah di jalan-jalan, di tempat pembuangan sampah (TPS) maupun di tempat pembuangan akhir (TPA) yang menimbulkan bau tidak sedap, gangguan pemandangan, dan bisa saja menjadi sumber penyakit. Seketika itu juga kita sering menyalahkan pemerintah atau pengelola sampah perumahan setempat yang becus mengelolah sampah. Namun tanpa kita sadari kita adalah sumber dari sampah-sampah yang menumpuk itu. masalah sampah bisa menjadi masalah yang serius jika kita tidak secara bersama-sama bertanggungjawab mengatasinya.

Yang menyebabkan sampah di TPS atau TPA menumpuk adalah tercampurnya sampah organik dan anorganik. Seperti halnya di TPA Tamangapa, Makassar. Pada tahun 1993, kedalaman TPA ini mencapai 20 meter kebawah. Namun sekarang kita dapat melihat sendiri saat ini tumpukan sampah yang ada disana sudah membentuk bukit atau punggungan sampah.  Bahkan pemulung yang tiap harinya menjadikan TPA tersebut sebagai mata pencaharian harus mendaki untuk mencari memilah plastik-plastik yang layak untuk dijual.

Punggungan sampah ini terjadi disebabkan karena sulitnya masyarakat untuk memisahkan sejak awal sampah jenis sampahnya. Jika sampah organik dan anorganik sudah dipisahkan dari sumbernya, yaitu dari rumah tangga hunian, kawasan wisata, kawasan niaga, kawasan jalan raya atau tempat-tempat umum lainnya, maka ketika sampah tersebut sudah sampai di TPA, sampah sudah terpisah. Hal ini memudahkan dalam pemanfaatannya.

Hal ini dibutuhkan kesadaran dari masing-masing pihak, utamanya masyarakat sendiri. Karena sesuatu yang menjadi keluhan biasanya berasal dari diri sendiri. Sama halnya dengan masalah sampah ini. Jika masyarakat pada awalnya pandai memilah sampah, maka keluhan tentang bau hingga tumpukan sampah yang sudah menjadi bukit di TPA pun setidaknya bisa diminimalizir.

Penulis :  Ria Amelinda /50500113120/Jur C
Post      : Lisa Indrawati 

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

    BalasHapus