Sampah dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti barang atau benda yang dibuang
karena tidak terpakai lagi. Sedangkan lebih lengkapnya adalah menurut American Public Health Association,
sampah (waste) diartikan sebagai
suatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
Menurut Suriawiria (2003), sampah
berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1.
Sampah organik, yaitu jenis sampah yang sebagian
besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran);
2.
Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang
tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam).
Realitanya masyarakat sekarang hanya sebatas tahu, namun susah untuk
menerapkan apa yang diketahuinya. Seperti halnya memisahkan sampah organik dan
anorganik tersebut. Kita tidak usah menyalahkan pemerintah terlebih dahulu yang
masih belum menyediakan secara merata pembagian dua jenis tempat sampah. Tetapi
ini hanya perlu timbul dari kesadaran masing-masing individu.
Seringkali kita mengeluh saat melihat tumpukan sampah di jalan-jalan, di
tempat pembuangan sampah (TPS) maupun di tempat pembuangan akhir (TPA) yang
menimbulkan bau tidak sedap, gangguan pemandangan, dan bisa saja menjadi sumber
penyakit. Seketika itu juga kita sering menyalahkan pemerintah atau pengelola
sampah perumahan setempat yang becus mengelolah sampah. Namun tanpa kita sadari
kita adalah sumber dari sampah-sampah yang menumpuk itu. masalah sampah bisa
menjadi masalah yang serius jika kita tidak secara bersama-sama
bertanggungjawab mengatasinya.
Yang menyebabkan sampah di TPS atau TPA menumpuk adalah tercampurnya
sampah organik dan anorganik. Seperti halnya di TPA Tamangapa, Makassar. Pada
tahun 1993, kedalaman TPA ini mencapai 20 meter kebawah. Namun sekarang kita
dapat melihat sendiri saat ini tumpukan sampah yang ada disana sudah membentuk
bukit atau punggungan sampah. Bahkan pemulung
yang tiap harinya menjadikan TPA tersebut sebagai mata pencaharian harus
mendaki untuk mencari memilah plastik-plastik yang layak untuk dijual.
Punggungan sampah ini terjadi disebabkan karena sulitnya masyarakat untuk
memisahkan sejak awal sampah jenis sampahnya. Jika sampah organik dan anorganik
sudah dipisahkan dari sumbernya, yaitu dari rumah tangga hunian, kawasan
wisata, kawasan niaga, kawasan jalan raya atau tempat-tempat umum lainnya, maka
ketika sampah tersebut sudah sampai di TPA, sampah sudah terpisah. Hal ini
memudahkan dalam pemanfaatannya.
Hal ini dibutuhkan kesadaran dari masing-masing pihak, utamanya
masyarakat sendiri. Karena sesuatu yang menjadi keluhan biasanya berasal dari
diri sendiri. Sama halnya dengan masalah sampah ini. Jika masyarakat pada
awalnya pandai memilah sampah, maka keluhan tentang bau hingga tumpukan sampah
yang sudah menjadi bukit di TPA pun setidaknya bisa diminimalizir.
Penulis : Ria Amelinda /50500113120/Jur C
Post : Lisa Indrawati
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus