Pertentanagan antar kelas sangat gampang di jelaskan oleh
karl max antara kaum borjuis dengan proletar bahwa kaum boerjuis senantiasa
akan jaya dengan borjuisnya dengan memamfaatkan kaum proletar sebagai alat
untuk menompang pundi-pundi kekayaan. Ditandai dari teori ekonomi kapitalisme
yang berasumsi bahwasanya manusia sebagai objek sekaligus obyek dimana manusia
sebagai obyek manakala diberdayakan oleh manusia lain dan manusia sebagai
subyek manakala manusia itu memberdayakan manusia lain.
Keegoan dalam setiap kelompok suatu masyarakat bukanlah
fenomena yang baru kita jumpai, setiap kelompok dalam lapisan masyrakat baik
itu dalam instansi pemerintahan, masyarakat biasa kaum intelktual bahkan dalam skala
nasional maupun internasional juga membutuhkan suatu pengakuan dari
kelompok-kelompok lain akan eksistensi dan keberadaanya, pengkuan-pengakuan
dari kelompok lain yang mereka dapat itu berguna untuk mengetahui sekaligus
mengukur seberapa besar ancaman dan kekuatan yang dia miliki dan yang akan
dihadapi.
Kekuatan dan basis massa adalah senjata adalah senjata utama
dalam mempertahankan suatu wilayah dan kekuasaan sebagaimana yang dijelaskan
lebih lanjut dalam teori keseimbangan kekuatan bahwa negara yang kuat merupakan
ancaman bagi negara yang lemah untuk itu perlu bagi negara lemah membangun
suatu kerja sama dengan negara lain dalam mempertahankan wilayanya. Begitupun
seperi konflik yang terjadi antar fakultas tak lepas dari basis massa dan
kolisi antar fakultas untuk menyatukan kekuatan. Hal ini dapat kita lihat
seperi fenomena yang hampir setiap tahunya terjadi di universitas UIN ALAUDDIN
MAKASSAR antara fakultas Saintek dengan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan
Politik yang terjadi pada tanggal 13 mei 2016, pada pukul 14:20, akibat
permasalahan tersebut di karnakan perebutan seorang perempuan yang sama-sama di
sukai dari jurusan Ilmu Politik dan Pwk, ucap Andri (narasumber I-pol) sehigga
terjadilah konflik antar dua jurusan tersebut.
Padahal fakultas tersebut berseblahan (tetangga), memang
kita lihat secara umum Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik tidak pernah
ada masalah, kemungkinan ingin di coba kesolidaritasnya oleh Fakultas Saintek, sehingga
FUFP diliburkan sampai tanggal 16 mei 2016 ,agar tidak terjadi masalah lagi
dalam artian aman.
Secara umum kita ltarik kesimpulan bahwa konflik yang
terjadi antar fakultas tersebut bukanlah konflik antar kaum borjuis dan
proletar melainkan konflik keegoan akan kekuatan serta pengakuan yang ingi
dicapainya.
Kelompok 3 - Ilmu Komunikasi A 2015
Heru Prestyo (50700115014)
Ahmad Sahron (50700115005)
Usti Arung Sari (50700115003)
Musdalifah (50700115025)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar