Label

Minggu, 15 Mei 2016

Melerai Konflik Antar Fakultas UIN Alauddin Makassar



          Pertentanagan antar kelas sangat gampang di jelaskan oleh karl max antara kaum borjuis dengan proletar bahwa kaum boerjuis senantiasa akan jaya dengan borjuisnya dengan memamfaatkan kaum proletar sebagai alat untuk menompang pundi-pundi kekayaan. Ditandai dari teori ekonomi kapitalisme yang berasumsi bahwasanya manusia sebagai objek sekaligus obyek dimana manusia sebagai obyek manakala diberdayakan oleh manusia lain dan manusia sebagai subyek manakala manusia itu memberdayakan manusia lain.
          Keegoan dalam setiap kelompok suatu masyarakat bukanlah fenomena yang baru kita jumpai, setiap kelompok dalam lapisan masyrakat baik itu dalam instansi pemerintahan, masyarakat biasa kaum intelktual bahkan dalam skala nasional maupun internasional juga membutuhkan suatu pengakuan dari kelompok-kelompok lain akan eksistensi dan keberadaanya, pengkuan-pengakuan dari kelompok lain yang mereka dapat itu berguna untuk mengetahui sekaligus mengukur seberapa besar ancaman dan kekuatan yang dia miliki dan yang akan dihadapi.
          Kekuatan dan basis massa adalah senjata adalah senjata utama dalam mempertahankan suatu wilayah dan kekuasaan sebagaimana yang dijelaskan lebih lanjut dalam teori keseimbangan kekuatan bahwa negara yang kuat merupakan ancaman bagi negara yang lemah untuk itu perlu bagi negara lemah membangun suatu kerja sama dengan negara lain dalam mempertahankan wilayanya. Begitupun seperi konflik yang terjadi antar fakultas tak lepas dari basis massa dan kolisi antar fakultas untuk menyatukan kekuatan. Hal ini dapat kita lihat seperi fenomena yang hampir setiap tahunya terjadi di universitas UIN ALAUDDIN MAKASSAR antara fakultas Saintek dengan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik yang terjadi pada tanggal 13 mei 2016, pada pukul 14:20, akibat permasalahan tersebut di karnakan perebutan seorang perempuan yang sama-sama di sukai dari jurusan Ilmu Politik dan Pwk, ucap Andri (narasumber I-pol) sehigga terjadilah konflik antar dua jurusan tersebut.
         Padahal fakultas tersebut berseblahan (tetangga), memang kita lihat secara umum Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik tidak pernah ada masalah, kemungkinan ingin di coba kesolidaritasnya oleh Fakultas Saintek, sehingga FUFP diliburkan sampai tanggal 16 mei 2016 ,agar tidak terjadi masalah lagi dalam artian aman.
         Secara umum kita ltarik kesimpulan bahwa konflik yang terjadi antar fakultas tersebut bukanlah konflik antar kaum borjuis dan proletar melainkan konflik keegoan akan kekuatan serta pengakuan yang ingi dicapainya.

Kelompok 3 - Ilmu Komunikasi A 2015
Heru Prestyo (50700115014)
Ahmad Sahron (50700115005)
Usti Arung Sari (50700115003)
Musdalifah (50700115025)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar