Label

Senin, 30 November 2015

GAME ONLINE YANG MENJADI CANDU




Kecanduan bermain game kini sudah tidak bisa lagi dihindari. Perkembangan zaman yang semakin canggih seakan-akan membuat dunia sudah bisa digenggam, seperti pada android yang telah banyak digunakan membuat kita dapat mengakses apa saja misalnya seperti game online. Fakta yang terjadi pun kita bahkan tidak pernah melihat game tradisional disekeliling kita.


Game online saat ini telah menjadi teman setia bagi yang sangat menyukainya. Dimanapun dan kapanpun, saat sedang boring game akan menjadi pelarian para pecandunya.  Hal ini pun tidak dapat dihindari khususnya bagi saya sendiri hehehe, but  jangan salah sangka dulu, saya bermain game pada saat saya memang benar-benar butuh hiburan atawa pelampiasan dari segala macam tugas kuliah. Sebenarnya kita dapat mengontrol candunya game online ini dengan cara menahan diri. Tetapi bagaimanakah dengan mereka yang sedari kecil sudah mengenal yang namanya game online?
Riset yang dimuat dalam Annual Review of Public Health ini juga mempelajari hubungan antara kekerasan pada video games dengan kekerasan di dunia nyata. Anak-anak yang tertarik dengan video games yang mengandung unsur kekerasan juga cenderung bersifat agresif.
Remaja yang mengalami ketergantungan pada video games dan pornografi akan terus menerus terhubung dengan dunia digital, dan menjadi lebih tergantung lagi akibat stimulasi kontan yang mereka alami. Wah, mengerikan sekali ya efek dari kecanduan ini. Disarankan agar orang tua mulai membatasi jam main anak-anak mereka, agar mereka tidak tumbuh sebagai remaja pecandu video games.
Namun disisi lain modern parenting mengajarkan serta memfasilitasi anaknya untuk bermain game sedari kecil. Katanya nih bisa membuat motoriknya bekerja dengan baik. Menurut sumber yang saya temukan di google dilakukan penelitian di Amerika Serikat, New York bahwa anak yang sudah mengetahui strategi dalam game dapat meningkatkan daya kemampuan berkembang dalam Matematika, pemecahan masalah, dan kemampuan membaca terlebih lagi bila game yang biasa dimainkan berbahasa inggris.
Waow, that’s cool tapi kalau dibiarkan terus menerus dan membuat anak kecanduan kan ujung-ujungnya bisa jadi repot. Menurut hasil analisis penulis yang hanya dilihat dari pandangan kepada beberapa pecandu game online, mereka hanya mementingkan diri sendiri dan sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Setiap ketemu dengan teman yang punya hobby serupa pasti yang dibahas tak lain dan tak bukan adalah game.

Perhatian dari keluarga sebenarnya sangat diperlukan, karena jangan sampai sang anak hanya mementingkan gamenya saja sampai sulit berekspresi dan lupa segalanya. Tapi apapun itu hal ini masih menuai kontroversi karena ada yang menyetujui dan adapula yang sebaliknya. Intinya ambil yang positifnya saja tetapi jangan melupakan dampak buruk yang akan terjadi pada orang yang kita sayangi. Pengawasan orang tua jauh lebih penting dari segalanya, agar anak dapat mengurangi kecanduan dengan niat yang kuat untuk berhenti. 


By : Valentina Nurhandayani


1 komentar:

  1. hapus ini lisa.. ini bukan yang dikoreksi sama bapak. Dan kenapa artikel teman2 yang lain belum d posting? Tolong jalankan amanah yg diberikan sama bapak.

    BalasHapus