Kecanduan bermain game kini sudah tidak bisa lagi dihindari. Perkembangan zaman yang semakin canggih seakan-akan membuat dunia sudah bisa digenggam, seperti pada android yang telah banyak digunakan membuat kita dapat mengakses apa saja misalnya seperti game online. Fakta yang terjadi pun kita bahkan tidak pernah melihat game tradisional disekeliling kita.
Game online saat ini telah menjadi teman setia bagi
yang sangat menyukainya. Dimanapun dan kapanpun, saat sedang boring game
akan menjadi pelarian para pecandunya.
Hal ini pun tidak dapat dihindari khususnya bagi saya sendiri hehehe,
but jangan salah sangka dulu, saya
bermain game pada saat saya memang benar-benar butuh hiburan atawa pelampiasan
dari segala macam tugas kuliah. Sebenarnya kita dapat mengontrol candunya game
online ini dengan cara menahan diri. Tetapi bagaimanakah dengan mereka yang
sedari kecil sudah mengenal yang namanya game online?
Riset yang
dimuat dalam Annual Review of Public Health ini juga mempelajari hubungan
antara kekerasan pada video games dengan kekerasan di dunia nyata. Anak-anak
yang tertarik dengan video games yang mengandung unsur kekerasan juga cenderung
bersifat agresif.
Remaja yang
mengalami ketergantungan pada video games dan pornografi akan terus menerus
terhubung dengan dunia digital, dan menjadi lebih tergantung lagi akibat
stimulasi kontan yang mereka alami. Wah, mengerikan sekali ya efek dari
kecanduan ini. Disarankan agar orang tua mulai membatasi jam main anak-anak
mereka, agar mereka tidak tumbuh sebagai remaja pecandu video games.
Namun disisi
lain modern parenting mengajarkan serta memfasilitasi anaknya untuk
bermain game sedari kecil. Katanya nih bisa membuat motoriknya bekerja dengan
baik. Menurut sumber yang saya temukan di google dilakukan penelitian di Amerika Serikat, New York bahwa
anak yang sudah mengetahui strategi dalam game dapat meningkatkan daya
kemampuan berkembang dalam Matematika, pemecahan masalah, dan kemampuan membaca
terlebih lagi bila game yang biasa dimainkan berbahasa inggris.
Waow, that’s
cool tapi kalau dibiarkan terus menerus dan membuat anak kecanduan kan
ujung-ujungnya bisa jadi repot. Menurut hasil analisis penulis yang hanya
dilihat dari pandangan kepada beberapa pecandu game online, mereka hanya mementingkan
diri sendiri dan sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Setiap
ketemu dengan teman yang punya hobby serupa pasti yang dibahas tak lain
dan tak bukan adalah game.
Perhatian dari
keluarga sebenarnya sangat diperlukan, karena jangan sampai sang anak hanya
mementingkan gamenya saja sampai sulit berekspresi dan lupa segalanya. Tapi
apapun itu hal ini masih menuai kontroversi karena ada yang menyetujui dan
adapula yang sebaliknya. Intinya ambil yang positifnya saja tetapi jangan
melupakan dampak buruk yang akan terjadi pada orang yang kita sayangi.
Pengawasan orang tua jauh lebih penting dari segalanya, agar anak dapat
mengurangi kecanduan dengan niat yang kuat untuk berhenti.
By : Valentina Nurhandayani
Post: Lisa Indrawati
hapus ini lisa.. ini bukan yang dikoreksi sama bapak. Dan kenapa artikel teman2 yang lain belum d posting? Tolong jalankan amanah yg diberikan sama bapak.
BalasHapus