Label

Minggu, 29 November 2015

Mengais Rezeki di Kampus Peradaban



Bundaran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menjadi tempat bagi para penjaja makanan untuk menjajakan makanan dagangannya. Mereka terdiri dari pedangan siomay, penjual pop ice dan penjual bakwan.
            Tempat ini cukup strategis karena dijadikan sebagai tempat istirahat mahasiswa usai mengikuti perkuliahan sembari menunggu waktu duhur. Hingga tempat ini selalu ramai dipadati mahasiswa. Munah dan Endang Risdiana, pasangan suami istri yang menjadi penjaja makanan di tempat tersebut, mengaku tengah mencoba beralih profesi dari petani menjadi pedagang.
“Begitulah, Dik! Kehidupan kami dulu bertani di Malino kemudian kami mencoba untuk merantau,” ungkap Endang ketika di wawancarai saat menjajakan dagangannya, Kamis (12/11).
            Endang juga mengaku telah enam bulan menjadi pedagang makanan di kampus UIN, hingga bisa mencukupi biaya kehidupan keluarganya dan membiayai pendidikan lima anaknya. Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan tidak dapat diprediksi, dalam sehari modal yang dikeluarkan sekitar 600 ribu. Uang tersebut sudah mencakup belanja bahan makanan untuk dijual.
            Meskipun demikian, keuntungan dari hasil penjualan makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup Ibu Munah dan keluarga.
            Menurut salah satu pengujung, Nurmaningsih mahasiswi jurusan Hukum Pidana Kekeluargaan (HPK), ia sering makan di warung Bu Munah menjelang istirahat bersama teman-temannya. “Suasanannya bagus, tempatnya strategis, harganya murah meriah lumayan di kantong mahasiswa,” ungkapnya.



Reporter : Dahlia Ahdal
Editor     : Nurrahmah SF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar