Sudah sering terdengar atau
bahkan pernah mengalaminya sendiri dalam hal ketidaktepatan dalam merencanakan
sesuatu sering terbengkalai akan kelalaian dalam mengatur waktu. Memanage waktu
dalam menghindari hal-hal yang kurang bermakna adalah merupakan sebagian cara
untuk menghemat dan lebih menghargai waktu. Seperti halnya ketepatan waktu
dalam menyelesaikan berbagai rencana atau rancangan-rancangan dalam suatu
pekerjaan. hal seperti ini sering membuat sebagian banyak orang selalu dalam
kelalaian dalam membuang-buang waktu dan terbuai akan peluang-peluang waktu.
Teramat disayangkan apabila waktu terbatas yang kita miliki ini dihabiskan
secara sia-sia tanpa makna apapun. Hal demikian perlu dihindari demi ketepatam
suatu rancangan hidup yang sudah menjadi rencana awal.
Dengan
menyia-nyiakan waktu sama halnya dengan membuang kesempatan yang ada dan tidak
menghargai waktu itu sendiri. Sekali membiarkannya lewat, maka jangan berharap
akan kembali. salah satu contoh yang menjadi penyakit sebagian banyak orang
yaitu dengan menunda-menunda suatu pekerjaan. Menunda merupakan kebiasaan buruk
yang dilakukan seseorang karena ada banyak hal yang mereka sudah bisa lakukan
disela-sela waktu itu, namun mereka menundanya hingga kesempatan disaat itu
akhirnya terbuang begitu saja. Hasilnya, pekerjaan yang mereka lakukan tidak
bisa selesai tepat pada waktunya, dengan demikian kendala yang dialami akan
mempengaruhi hasil pekerjaan itu sendiri. Seperti adanya ketidakmaksimalan dan
ketidak sesuaian hasil pekerjaan yang diharapkan akibat menunda waktu. Dengan
itu, hidup menjadi terkesan kurang berkualitas karena semua hal tidak
dikerjakan secara maksimal.
Salah satu hal
yang tidak akan pernah terulang dalam hidup ini adalah sang waktu. Maka dari
itu hargailah ia. Hargailah waktu itu dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya.
Pandai-pandailah memanajemenkan dan mengefektifkan waktu. Selain itu, haruslah
selalu berpandangan bahwa semua pekerjaan itu harus diselesaikan dengan baik
dan disesuaikan dengan waktu yang telah tersedia dengan tidak menunda-nunda.
By : Ria Amelinda
Post: Lisa Indrawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar