Acara komedi adalah salah satu jenis tayangan
hiburan atau reality show. Tayangan
ini menghasilkan hiburan yang membuat penonton hanyut dalam suasana yang
mengundang gelak tawa, sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa jenis tayangan ini
terbilang sukses dalam menarik perhatian penonton. Tayangan komedi ini dapat
dikatakan positif apabila menyajikan nilai-nilai luhur kepada penonton seperti
seharusnya fungsi media itu sendiri sebagai sarana hiburan dan edukasi bagi
pemirsanya. Namun menjadi hal yang sangat disayangkan, sebagian besar acara
komedi dalam industri pertelevisian Indonesia dikemas dalam sesuatu berbau
anarkisme dan penghinaan. Artinya, kelucuan yang mengundang tawa penonton berasal
dari kekerasan atau penghinaan yang dilakukan antara satu komedian dengan komedian
yang lain. Mirisnya, menertawakan
kekerasan seolah sudah menjadi trend dan celakanya lagi tayangan tersebut
justru menjadi tayangan yang digemari publik.
Sebagai contoh kasus tayangan komedi pesbukers yang merupakan acara komedi yang
ditayangkan oleh ANTV setiap Senin hingga Jumat. Pesbukers sangat kental dengan caci maki dan penghinaan. Aksi
pemukulan, penghinaan bagi orang yang memiliki kekurangan fisik, adegan lelucon
yang menggunakan pantun yang diakhiri dengan kata-kata yang merendahkan dan
menelanjangi semua sisi kelemahan seseorang, dan berbagai kekasaran yang lain
yang memang diciptakan untuk menjadi bahan lawakan yang mengundang tawa
penonton. Lawakan pesbukers adalah
lawakan yang sangat membodohi pola pikir penontonnya. Terlebih yang menjadi
penonton bukan hanya dari kalangan orang dewasa tetapi juga remaja dan
anak-anak sebab jam tayang untuk acara tersebut sangat strategis yaitu pada
waktu prime time yaitu sekitar pukul
18.00-20.00.
Jika kita berkaca pada pada undang-undang penyiaran,
khususnya dalam pasal 36 UU No 32 Tahun 2002 ayat (5) menjelaskan tentang
penyiaran dilarang menonjolkan unsur kekerasan. Tetapi kenyataannya sekarang
dunia penyiaran masih sering diwarnai oleh aksi kekerasan termasuk dalam
tayangan yang berbau komedi.
Menciptakan lawakan atau mengundang tawa penonton
tidak mesti dilakukan dengan cara kekerasan atau saling menghina dengan
menyodorkan kata-kata kasar kepada penonton. Sebab lawakan bukanlah sebuah
media untuk seseorang menjadi bebas dan semaunya dalam merendahkan orang lain.
Bayangkan jika penampilan seseorang disamakan dengan benda-benda menjijikkan
atau pada hewan-hewan tertentu. Miris.
Para pelawak atau comedian haruslah cerdas dan
kreatif dalam menampilkan sesuatu yang lucu namun tidak berlebihan dan mampu
menunjukkan sisi edukatif dari acaranya agar penonton bisa mengambil sesuatu
yang baik dari kelucuan tersebut. Misalnya menyajikan komedi yang berisikan
sindiran atau kritikan tentang suatu hal atau permasalahan di sekitar. Bukankah
yang seperti itu dapat mengajak penonton dan komedian itu sendiri untuk
berfikir kritis, lebih dari sekedar tertawa. Tayangan komedi harus dikemas
sekreatif mungkin dengan menanggalkan unsur anarkisme dan penghinaan.
Selain itu, sebagai penonton kita juga harus cerdas
dalam memilih tayangan komedi untuk ditonton. Sebab semakin banyak yang
menonton suatu tayangan atau program acara maka ratingnya akan selalu tinggi.
Ketika rating sebuah tayangan tinggi maka akan banyak pendapatan dari iklan
yang masuk sehingga programnya pun bisa diperpanjang. Begitupun sebaliknya bila
rating sebuah tayangan turun, televisi tersebut akan kehilangan pemasukan dari
iklan sehingga program atau tayangannya sudah barang tentu akan berhenti di
tengah jalan.
Sangat disayangkan jika hanya karena rating
tayangan-tayangan yang sama sekali tidak bermutu, tidak inspiratif dan tidak
edukatif seperti pesbukers dan
tontonan komedi membodohkan lainnya akan senantiasa tayang dan muncul di layar
televisi kita sebagai virus mematikan yang menyerang pola pikir masyarakat
Indonesia.
Penulis : Sri Wahyuningsih JS/50500113/Jur C
Post : Lisa Indrawati
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus