Label

Sabtu, 16 Januari 2016

Game Online = Candu


Candu adalah rasa ingin terus menerus melakukan sesuatu dengan satu aktivitas. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (1) sesuatu yang sangat digemari oleh seseorang, (2) keranjingan sekali sehingga melupakan yang lain, (3) kejangkitan suatu kegemaran.
            Kecanduan bermain game kini sudah tidak bisa lagi dihindari. Perkembangan zaman yang semakin canggih seakan-akan membuat dunia sudah bisa digenggam, seperti pada android, ios, dan windows yang telah banyak digunakan membuat seseorang dapat mengakses apa saja seperti  game online. Jika beberapa pelosok daerah bermain petak umpet dan lain sebagainya, namun fakta pada lingkungan anak-anak perkotaan justru sebagian besar tidak lagi menyentuh permainan tradisional. Sepulang sekolah mereka dapat ditemui di warnet (warung internet) sedang beradu dengan teman-teman yang lain.
            Bisnis game online pun semakin menjamur dimana-mana. Para pebisnis menggunakan peluang ini agar mendapatkan keuntungan. Para pengelola bisnis seharusnya tahu apa dampak yang akan terjadi kepada anak-anak yang awalnya ingin coba-coba bermain game, lalu karena rasa penasarannya sang anak akan terus mencari jalan untuk terus mencoba sampai dia berhasil memenangkan game tersebut. Padahal waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar justru digunakan dengan hal yang sia-sia.
            Hal yang patut digaris bawahi oleh para orangtua dan masyarakat adalah game online merupakan bisnis raksasa internasional dan merupakan buatan orang-orang yahudi untuk menciptakan kekuatan gaib yang mensihir dan menerima budaya global yang seragam. Walaupun ada orang Indonesia yang membuat game online, tetap saja ini merupakan bentuk eksploitir kepada generasi muda agar tenggelam dalam berbagai permainan sehingga lupa sholat, mengaji, dan menggali ilmu yang bermanfaat.
            Seseorang boleh mengatakan jika mereka dapat mengontrol diri dalam bermain game, itu bergantung pada pribadi mereka masing-masing. Namun sesuatu yang sifatnya mengibur akan terus menemani disetiap waktu luang seseorang tanpa menghiraukan orang-orang disekelilingnya. Ini justru terjadi kepada mereka yang sedari kecil sudah mengenal game online, jika kebiasaan ini terus menerus dibiarkan maka akan mendapat dampak yang buruk bila tidak dilakukan pengawasan yang tepat dari orangtua.
            Realita yang terjadi pada anak-anak masa kini adalah mereka telah banyak mengetahui berbagai macam alat canggih seperti tablet, play station, sampai  jenis smartphone yang dimiliki orang tua dirumah. Untuk apalagi kalau bukan menjajal game seru yang tersedia secara online dan bisa diunduh gratis ataupun yang berbayar. Maka bersyukurlah mereka yang semasa kecilnya menikmati permainan tradisional dan tidak berada diluar ambang batas antara laki-laki dan perempuan.
            Fitur-fitur yang banyak terlihat di media sosial saat ini juga sangat memberikan efek negatif terhadap sang anak yang melihatnya. Seperti pada fitur game yang menggunakan kartun wanita yang memperlihatkan keindahan tubuhnya. Yang membuat fitur ini mungkin dapat berfikir bahwa itu hanya sekedar model kartun belaka. Namun dampak bagi anak-anak usia dibawah umur sangat tidak memberikan kesan positif bagi perkembangannya.   
            Modern islamic parenting adalah buku yang mengajarkan para orangtua untuk mendidik anak-anak pada zaman sekarang. Karena tidak mudah mengajarkan pendidikan agama kepada anak yang tidak hanya normati, tetapi juga aplikatif. Buku ini juga menerapkan metode Nabi untuk mendidik generasi masa kini. Mulai dari membentuk karakter anak, menumbuhkan cinta ibadah, mengatasi masalah anak, cara memberikan hukuman yang tepat, dan bahaya permainan seks. Pas sekali sebagai bekal yang tepat untuk mendidik anak pada era modern ini. 
            Namun disisi lain modern parenting mengajarkan serta memfasilitasi anaknya untuk bermain game sedari kecil. Menurut buku ini, game bisa membuat motorik anak bekerja dengan baik. Dilakukan penelitian di Amerika Serikat, New York bahwa anak yang sudah mengetahui strategi dalam game dapat meningkatkan daya kemampuan berkembang dalam Matematika, pemecahan masalah, dan kemampuan membaca terlebih lagi bila game yang biasa dimainkan berbahasa inggris.
            Perbedaan bisa menjadi tolak ukur dalam menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Namun hal ini menjadi PR yang penting bagi para orang tua untuk mengatasi berbagai macam persoalan dan ilmu penerapan yang baik terhadap anak. Orangtua harus siap dalam menghadapi gejala-gejala yang diterima anak dari lingkungannya.
            Berikut cara mengatasi kecanduan bermain game terhadap anak menurut pandangan Islam yaitu :
1.   Memberitahukan kepada anak dampak buruk game.
       Permainan game yang membuat anak terhibur, ternyata menyimpan berjuta sisi negatif. Diantara dampak buruk video game adalah kurang tidur, menghilangkan nafsu makan, radiasi yang membuat mata kurang sehat, mengasingkan diri, menjadikan malas belajar dan mengaji, membuat stress anak ketika kalah, agresif dan ambisius karena berambisi memenangkan permainan dan lain-lain. Dampak buruk tersebut hendaknya dijelaskan oleh orangtua kepada anaknya sesuai dengan tingkat akal anak dan bahasa yang mudah dipahami olehnya.

2.   Orangtua bermain bersama dengan anak.
       Cobalah orangtua menghabiskan sebagian waktu untuk bermain dan bercanda bersama anak. Berusahalah menjadi orangtua dan teman yang baik untuk anak. Dengan begitu si anak perlahan akan melupakan game dan lebih memilih bermain bersama orangtua. Orangtua bisa mengajaknya bermain permainan yang lebih menyenangkan. Misalnya, masak-masak, puzzle, berhitung, kosa kata bahasa Inggris atau Arab dan lain sebagainya. Pilih permainan yang edukatif dan bisa berinteraksi dengan si anak.

3.   Pengawasan.
       Jika orangtua mulai merasakan bahwa si anak mulai kecanduan pada game, sebaiknya segera larang si anak dengan cara yang bijak. Agar lebih aman lagi, pengawasan orangtua terhadap anak sangatlah penting. Cobalah untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan anak setiap hari.

4.   Sita semua alat yang digunakan untuk main game.
       Orangtua harus tegas kepada anak jika si anak telah kecanduan game. Segera sita peralatan yang sering digunakan anak untuk game dan biarkan anak bersosialisasi dengan teman-temannya di luar. Ini sangat baik untuk perkembangan mentalnya.

5.   Memberi jadwal.
       Jika orangtua tidak tega menyita semua mainannya, orangtua bisa memberikannya peraturan. Cobalah untuk membuat jadwal kapan waktunya belajar, mengaji, dan bermain game. Tentunya ini akan mendidik anak untuk disiplin dan dijamin tidak akan kecanduan game lagi. Tapi, tetap pengawasan orangtua sangat berpengaruh pada tingkat kesuksesan cara ini.

6.   Anak merupakan investasi akhirat.
       Solusi paling utama untuk mengatasi anak yang kecanduan game adalah setiap orang tua Muslim hendaknya mengerti bahwa anak merupakan investasi akhirat. Ketika perkara ini diketahui, maka orang tua tidak akan membiarkan anak terlena dan terpesona oleh permnainan game yang mampu melupakan anak dari belajar membaca al-Qur’an, menghafal doa, adab-adab islami, tata cara shalat dan lain-lain. Ingat! Karena anak sholih pahala orang tua mengalir walaupun mereka telah meninggal dunia.
       Rosululloh Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda :
“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushhaf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).

       Alangkah meruginya orang tua yang memiliki anak kecanduan game hingga dewasa. Hari-harinya dihabiskan untuk bermain game, namun ia tidak mengetahui bagaimana shalat yang benar. Ia pun tidak mampu membaca al-Qur’an. Bahkan ia tidak mendoakan ke dua orang tuanya, baik semasa hidupnya atau sepeninggalnya.

Penulis :  Valentina Nurhandayani /50500113117/Jur C
Post      : Lisa Indrawati


1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

    BalasHapus