Gunung Nona yang memiliki ketinggian 500 meter atau setara
dengan 1640 kaki. Dataran tinggi berbentuk gunung yang bernama Gunung Nona ini
berada di Kabupaten Enrekang, Propinsi Sulawesi Selatan.
Salah satu
gunung yang terkenal di daerah ini adalah Gunung Buttu Kabobong dan bisa
dinamai dengan Gunung Nona karena bentuknya yang unik. Nama gunung ini di ambil
karena warga sekitrar menyebut bentuknya mirip Miss v.
Penampakan gunung yang mirip kelamin
wanita ini bisa dilihat ditengah perjalanan dari Makassar ke Tana Toraja,
tepatnya di Jalan Poros Enrekang-Toraja. Memang bentuk Gunung Nona ini hanya
bisa terlihat dengan dengan posisi yang tepat dihadapannya. Kalau dilihat dari
jauh memang gunung ini bentuknya terlihat tidak ada yang spesial.
Sedikit bercerita singkat tentang
sejarah mengapa Gunung Nona atau Buttu Kabobong ini ada. Berawal dari sebuah
dua kerajaan yaitu kerajaan Soppeng dan kerajaan Suppa. Mereka akan sepakat
menikahkan kedua anak mereka. Dimana anak perempuan atau putri dari kerajaan
Soppeng dan pangeran dari kerajaan Suppa.
Akan tetapi putri dari Raja Soppeng
tidak setuju karena dia akan di nikahkan dengan orang yang sama sekali dia
tidak kenal bahkan bertemu sekalipun. Niat kedua kerajaan itu menikahkan
anaknya adalah aturan keluarga. Setelah perencanaan pernikahan telah
dibicarakan antara kedua kerajaan mereka sepakat dan akan melangsungkan pesta
pernikahan selama tujuh hari tujuh malam.
Satu hari sebelum pesta dilangsungkan diadakan
malam mapacci dan setelah itu keadaan
seisi istana sangat kelelahan dan malam itu juga sang putri memanfaatkaan untuk
kabur dari istana dan dibantu oleh pelayannya melarikan diri.
Keesokan harinya iring-iringan
kerajaan Suppa mulai terdengar, sementara istana di Soppeng sedang sibuk
mempersiapkan semuanya. Istri dari Raja soppeng pun meengetuk pintu kamar
putrinya lalu tidak ada jawaban. Ibunya memanggil pelayan untuk membuka pintu,
akan tetapi ibu sang putri kecewa karena sosok puterinya menghilang.
Berita tersebut tersebar kemana-mana
dan Raja Soppeng merasa malu karena harga dirinya merasa di injak-injak.
Apalagi penyebabnya putrinya sendiri. Raja berjanji tidak akan memaafkan
anaknya bahkan berniat membunuhnya karena di anggap mencoreng nama keluarga.
Sang raja memanggil semua tokoh dukun dan prajurit untuk mencari sang putri
melalui empat penjuru mata angin.
Prajurit yang mencari kearah utara
menemukan sang putri tidak sendrian. Ia bersama dengan seorang laki-laki dari
Massenrenpulu yang bernama Tandu Mataranna Enrekang Laki Barakkana Puang.
Lelaki ini mengatakan kepada prajurit untuk mundur dan keadaan ini disampaikan
kepada Raja Soppeng.
Raja Soppeng mengutus penghulu dan
prajurit untuk membuat kesepakatan agar sang putri akan dibawa pulang ke
Soppeng dengan keadaan bernyawa. Akan tetapi salah satu dari prajurit ingkar
janji, ia menebas badan putri dari belakang saat penghulu dan Tandu Mataranna
berunding. Sekejab Tandu Mataranna menjadi marah dan membabi buta semua
prajurit yang ada di tempat itu.
Sementara badan sang putri terbagi
dua. Bagian pusat hingga kepala jatuh dan terbawa arus sungai Mata Allo.
Sedangkan bagian bawah pusat dalam keadaan telentang dan tetap berada daerah
tersebut. Bagian bawah inilah yang menjadi Gunung Nona di Anggeraja Kabupaten
Enrekang.
Pemandangan Gunung Nona ini bisa di
nikmati sambil makan atau sekedar minum kopi di beberapa warung di Enrekang.
Yang telah menyediakan tempat khusus untuk menikmati pemandangan yang udaranya
cukup dingin.
Penulis : Saidatina Fitri/50500113118/Jur C
Post : Lisa Indrawati
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus