KABARSAMATA_Pimpinan Universitas melakukan pertemuan dengan Lembaga Kemahasiswaan dalam rangka membahas
persiapan Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) periode 2016-2017 yang akan digelar 28
Desember mendatang. Pertemuan yang dihadiri Wakil Rektor III, Kepala Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wakil Dekan III fakultas,
serta perwakilan Sema dan Dema fakultas sejajaran berlangsung di Gedung
Rektorat lantai satu. Senin (07/12)
Dalam pertemuan tersebut, Sema dan Dema mengusung tiga tuntutan. Diantaranya, meminta agar Dema Universitas segera dikembalikan, meminta pemilihan ditunda hingga Januari 2016, serta meminta pemilma dilakukan secara demokratis atau mengikutsertakan seluruh mahasiswa.
“Tidak ada itu pemilihan bulan Desember, Pak. Meski pun ini persoalan anggaran. Setahu saya, teman-teman pada rapat kerja itu, dia pasang program kerjanya di bulan Desember, karena dia tahu pemilihan itu bulan januari,” ujar Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Taufiqurrahman Rasyid dalam forum pertemuan tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Aisyah Kara MA PhD mengatakan agar seluruh masukan yang dikeluarkan oleh mahasiswa dibuatkan konsideran dalam bentuk catatan agar segera dibahas pada Rapat Pimpinan (rapim) yang rencananya akan dilakukan minggu depan.
Tak sabar dengan keputusan, Ketua Dema Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Ilham Ashari Said beserta pihak yang mendukung menginginkan agar tak perlu lagi ada pembahasan dalam rapim, melainkan harus ditetapkan pada pertemuan hari itu juga.
“Buat apa kita adakan rapat kalau tidak ada keputusan. Secara pribadi, apa yang kita rencankan di sini terus mau dibahas lagi di rapim itu lebih baik kita bubar saja,” seru Ilham.
Tak ingin melabrak aturan, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Drs Syaharuddin MSi selaku moderator mengatakan seluruh usulan dan pendapat akan tetap dibahas pada rapim. “Ini kan ada aturan. Yang mengambil kebijakan itu rektor, Wakil Rektor ini hanya pelaksana kebijakan rektor,” terang Syaharuddin.
Sementara itu, hasil dari tuntutan tersebut menyimpulkan bahwa keputusan yang ditetapkan yakni tanggal dan sistem pemilihan akan berjalan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sedangkan keputusan tentang Dema Universitas akan dibahas pada saat rapim. Pihak pimpinan meminta agar konsideran segera dibuat sebelum rapim diadakan.
Dalam pertemuan tersebut, Sema dan Dema mengusung tiga tuntutan. Diantaranya, meminta agar Dema Universitas segera dikembalikan, meminta pemilihan ditunda hingga Januari 2016, serta meminta pemilma dilakukan secara demokratis atau mengikutsertakan seluruh mahasiswa.
“Tidak ada itu pemilihan bulan Desember, Pak. Meski pun ini persoalan anggaran. Setahu saya, teman-teman pada rapat kerja itu, dia pasang program kerjanya di bulan Desember, karena dia tahu pemilihan itu bulan januari,” ujar Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Taufiqurrahman Rasyid dalam forum pertemuan tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Aisyah Kara MA PhD mengatakan agar seluruh masukan yang dikeluarkan oleh mahasiswa dibuatkan konsideran dalam bentuk catatan agar segera dibahas pada Rapat Pimpinan (rapim) yang rencananya akan dilakukan minggu depan.
Tak sabar dengan keputusan, Ketua Dema Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Ilham Ashari Said beserta pihak yang mendukung menginginkan agar tak perlu lagi ada pembahasan dalam rapim, melainkan harus ditetapkan pada pertemuan hari itu juga.
“Buat apa kita adakan rapat kalau tidak ada keputusan. Secara pribadi, apa yang kita rencankan di sini terus mau dibahas lagi di rapim itu lebih baik kita bubar saja,” seru Ilham.
Tak ingin melabrak aturan, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Drs Syaharuddin MSi selaku moderator mengatakan seluruh usulan dan pendapat akan tetap dibahas pada rapim. “Ini kan ada aturan. Yang mengambil kebijakan itu rektor, Wakil Rektor ini hanya pelaksana kebijakan rektor,” terang Syaharuddin.
Sementara itu, hasil dari tuntutan tersebut menyimpulkan bahwa keputusan yang ditetapkan yakni tanggal dan sistem pemilihan akan berjalan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sedangkan keputusan tentang Dema Universitas akan dibahas pada saat rapim. Pihak pimpinan meminta agar konsideran segera dibuat sebelum rapim diadakan.
Reporter : Wahyu Ilahi/Jur A
Post : Nurrahmah SF
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus