Label

Kamis, 14 Januari 2016

Praktek Tanpa Teori adalah Omong Kosong



Perdebatan tentang “Pentingkah Teori atau Praktek?” bisa dikatakan dua hal itu adalah seperti air dan api, air dan minyak, hitam dan putih, namun mustahil untuk dipisahkan. Kenapa?
Karena teori adalah suatu hal yang dapat berdasarkan penelitian dan observasi dalam studi kasus tertentu( dalam artian berarti praktek ). Sedangkan praktek sendiri adalah suatu yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan suatu penemuan tentang apa yang ia teliti dan dicari, dan hasil tentang pengamatan atau observasi  itu ia tulis dalam sebuah tulisan yang merupakan pendekatan dari apa yang ia dapatkan ( berarti teori ).
Maka dapat dikatakan bahwa teori dan praktek memang seusatu yang berbeda, dan kadang sebuah praktek bisa dikatakan tidak harus menggunakan teori seutuhnya, dan teori juga kadang belum bisa memenuhi kebenaran seutuhnya dalam melakukan prakteknya.
Namun ada pepatah yang mengatakan bahwa.......
“Teori tanpa Praktek adalah lumpuh,Praktek tanpa Teori adalah Buta “
Sedikit menyebalkan sebenarnya untuk didengarkan dan sedikit sakit untuk diresapi (apa lagi seorang yang seperti saya ini jarang praktek dan bisa dibilang kebanyakn teori yang kurang penting dan sudah berualang- ulang saya dengar )
Namun dalam jurnalistik  yang saya geluti sekarang dan dan semua orang yang bergelut di industri media, berbicara tentang teori dan praktek keduanya sangat penting namun kalau ditanya tentang penting manakah teori atau praktek dan manakah yang perlu didahulukan antara teori atau praktek ? jawaban saya pribadi yang perlu didahulukan adalah teori karena dalam dunia industri media setiap hari kita kita bersentuhan dengan alat atu media itu sendiri nah untuk mengoprasikan semua itu perlu ada teori yang mendasar terlebih dahulu.Akan tetapi meskipun teori lah yang didahulukan bukan berarti praktek dikesampingkan. dalam dunia industri media berteori sepenuhnya sama saja bohong karena praktek lah yang memperkenalkan semua yang ada pada media itu sendiri.
            Sebagai seorang mahasiswa pasti sangat dilema akan hal ini, pikir saja banyak orang berlomba mencari ilmu sebagai landasan teori supaya hidup punya pedoman atau berbisnispun harus punya pedoman. Tetapi teori tidak dipraktekkan juga tidak akan berguna. Tetapi kenyataanya banyak orang kaya atau pengusaha sukses tidak mengeyam bangku kuliah, kita ambil salah satu tokoh yang menjadi orang penting di negara kita yaitu ibu Susi Pudjiastuti (menteri Kelautan dan Perikanan) yang hanya memiliki ijazah SMP bisa menjadi orang penting dan sukses tanpa banyak berteori terlebih dahulu. Nah bingung kan?
            Orang sering pula mengtakan bahwa IPK bukan satu-satunya jaminan bagi kesuksesan seorang sarjana.banyak kita temui sarjana yang menganggur atau gagal mengatasi banyak kendala kerja, padahal dari Institut atau universitas bergensi dengan IPK lebih dari memadai. Mungkin mereka lebih asyik dengan teori sehingga, mereka melupakan praktek atau sebaliknya.Kalau waktu habis dipakai belajar teori sama dengan rugi. Karena kebanyakan teori sudah tidak sesuai atu tidak relevan lagi dengan praktek di lapangan.
 Malah banyak dari mereka tidak belajar bagaimana cara mereka berbisnis... Nah sekarang yang kita pikirkan adalah, apakah praktek lebih penting? Tentu jawabanya tidak juga, praktek tanpa teori bisa dibilang kurang maksimal 100 %.
Jadi kembali lagi ke permasalahan utama, bahwa teori dan praktek akhirnya bisa sama-sama bisa dikatakan penting , namun mana yang lebih kuat dikuasai itu bergantung dari keahlian kita ditambah kemauan dalam berusaha dan sangat bergantung pula pada konteksnya.
Artinya jika teori dan praktek itu berbeda itu sangat wajar. Meski tidak selamanya berbeda.Atau dilihat secara umum sebenarnya tidak ada perbedaan, teori akan tetap mempermudah perjalanan kita, termasuk perjalanan meraih sukses.dan yang perlu kita pahami adalah teori bukan segala-galanya untuk meraih sukses tetapi hanya mempermudah. Yang salah adalah jika teori saja tanpa praktek begitu juga sebaliknya praktek saja tanpa teori. Yang benar adalah harus seimbang antara teori dan praktek.
Sebagai seorang akademisi, meski kita belajar ilmu yang sama apakah kita hebat dalam menguasai sepenuhnya ? Kembali lagi masing-masing manusia memiliki kelebihan tersendiri dalam hidupnya, salah satu kemampuan yang saya kenali sekarang ini adalah tulisan yang sedang anda baca ini, jadi meskipun saya belajar ilmunya, bisa prakteknya meski kadang saya juga malas kalau gagal dalam praktek (Hambatan mental block diri sendiri ). Namun saya bisa menyalurkan ilmu ini ke dalam sebuah rangkaian  kata sederhana nan amburadul, yang bisa anda nikmati saat sekarang ini.
Sehingga dapat disimpulkan dari beberapa pendapat yang telah dibahas sebelumnya, ketika muncul pertanyaan penting manakah teori atau praktek serta manakah yang didahulukan antara teori dan praktek.jawabanya adalah semua tergantung konteks ilmunya itu sendiri dan kembali lagi pada kemampuan diri seseorang.
Dan jika disuruh memilih maka akan saya pilih prakteklah yang lebih penting. Karena dalam  dunia industri media dan lain-lain semakin banyak praktek semakin bagus.Dengan prinsip Learning by doing”Bekerja sambil belajar” akan lebih efektif.Artinya kita perbanyak praktek dan dikala ada kesulitan disitu kita membutuhkan teori. Intinya tidak tidak menjamin kesarjanaan seseorang akan mendapatkan pekerjaan.

Penulis : Rosdiana/Jur A
Post : Nurrahmah SF

4 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya IBU WINDA posisi sekarang di malaysia
      bekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
      setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
      sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
      sempat saya putus asah dan secara kebetulan
      saya buka FB ada seseorng berkomentar
      memberanikan diri karna sudah bingun
      saya minta angka sama AKI NAWE
      angka yatentang AKI NAWE katanya perna di bantu
      melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
      karna di malaysia ada pemasangan
      jadi saya ng di berikan 6D TOTO tembus 100%
      terima kasih banyak AKI
      kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
      rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
      bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
      terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
      jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 ATAU KLIK SITUS KAMI PESUGIHAN TAMPA TUMBAL tak ada salahnya anda coba
      karna prediksi AKI tidak perna meleset
      saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

      Hapus
  2. Teori tanpa praktek omomg kosong yang bener blog apaan si ini gak jelas dari judulnya juga

    BalasHapus