NAMA : SUPRIADI.M
NIM : 50500113036
JURUSAN : JURNALISTIK “A”
TUGAS : PENULISAN KREATIF “ARTIKEL”
PACARAN
SAMA DENGAN KORUPTOR
Kata
sebagian orang : Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas “ Istilah
pacaran adalah sebuah istilah yang sudah akrab di telinga kita serta lengket
dalam pandangan mata
Namun ada satu
hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada etika
dan aturannya, akankah masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa
aturan.
Namun saya masih
agak kesulitan untuk mendefenisikannya. Mudah-mudahan tidak salah kalau
saya katakan bahwa setiap kali ini
disebut maka yang terlintas di benak kita adalah sepasang anak manusia terutama
kawula muda dan para remaja yang tengah di landa cinta dan rindu, yang kemudian
akhirnya biduk ini akan menuju pada pantai tidak anggapan dan harapan sebagian
pelakunya.
Ketika hati sudah terkena panah asmara,
terjangkit virus cinta, akibatnya dahsyat, yang diingat cuma si dia, pengen
selalu berdua, akan makan ingat si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang
yang lagi fall in love itu rela mengobarkan apa saja demi cinta, rela lakukan
apa saja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe' akhirnya melontarkan
kalimat asmarator yakni: pacaran yuk.
Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena
ingin buktikan cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin
bisa minum baygon. Karena cinta ditolak dukun pun ikut bertindak.
Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di
kalangan kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh
kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga
terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga
percintaan, kisah-kisah asmara,
harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang
pacaran. Namun setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan
antara laki-laki dan wanita tanpa nikah.
Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran
menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan
adanya fase-fase hubungan hetero
seksual dalam kehidupan
manusia sebelum menikah seperti puppy
love (cinta monyet), datang
(kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan)
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika
kebebasan seksual da lam pacaran diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka
dengan tegas mereka menolak. Namun, tidaklah demikian jika diartikan sebagai
ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai alat untuk memilih pasangan
hidup. Akan tetapi kenyataannya, orang berpacaran akan sulit segi mudharatnya
ketimbang maslahatnya. Satu contoh : orang berpacaran cenderung mengenang
dianya. Waktu luangnya (misalnya bagi mahasiswa) banyak terisi hal-hal semacam
melamun atau berfantasi. Amanah untuk belajar terkurangi atau bahkan
terbengkalai. Biasanya mahasiswa masih mendapat kiriman dari orang tua. Apakah
uang kiriman untuk hidup dan membeli buku tidak terserap untuk pacaran itu ?
Atas dasar itulah ulama memandang, bahwa pacaran
model begini adalah kedhaliman atas amanah orang tua. Secara sosio kultural di
kalangan masyarakat agamis, pacaran akan mengundang fitnah, bahkan tergolong
naif. Mau tidak mau, orang yang berpacaran sedikit demi sedikit akan terkikis
peresapan ke-Islam-an dalam hatinya, bahkan bisa mengakibatkan kehancuran moral
dan akhlak. Na’udzubillah
min dzalik !
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat
pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern (westernisasi). Islam sendiri sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah canggihnya memberi
penjelasan mengenai berpacaran. Pacaran menurut Islam diidentikkan sebagai apa
yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang
seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka
lihatlah." (HR Ahmad dan Abu
Daud)
Saya
mengutip wikepedia mengenai defenisi pacaran itu merupakan proses perkenalan
antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian
kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya,
penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya.
Hari ini, mungkin gelar terburuk yang paling ditakuti orang masa kini adalah koruptor. Kenapa? karena bakal di ekspos di televisi, dikejar KPK, di hina di forum ILC, membuat malu partai dan keluarga, bahkan bisa saja berakhir dengan kematian sang koruptor.
Tapi selain koruptor, ada gelar terburuk yang seharusnya ditakuti oleh orang masa kini namun anehnya pelakunya malah senyum senyum di media social, mengambil hak orang namun tidak ada orang yang peduli walau dilakukan didepan mereka.
Gelar buruk itu adalah pacar ! Karena pacaran sejatinya adalah pencuri 'hak dan kehormatan' seseorang dari keluarganya dan pasangan sahnya. toh mereka pacaran cuma buat syahwat doang, eh sudah sisa diberi kepada calon suaminya kedepan.
Bukankah ini tindakan korupsi tingkat maha tinggi???
Kalau mereka pacaran sampai tengah malam berduaan di tengah gelap mereka juga akan di ekspos di televisi dan media massa, masuk koran sebagai pasangan mesum, sama terhinanya dengan para koruptor yang masuk penjara. dibicarakan di forum masyarakat, membuat malu keluarga besar, dan dapat berakhir dengan kematian.
(kan banyak berita karena diputusin seorang siswi nekad bunuh diri, anak tanggung nekad lompat dari tower, serta kasus-kasus lainnya yang terluka akibat galaulisasi tingkat tinggi).
Hari ini, mungkin gelar terburuk yang paling ditakuti orang masa kini adalah koruptor. Kenapa? karena bakal di ekspos di televisi, dikejar KPK, di hina di forum ILC, membuat malu partai dan keluarga, bahkan bisa saja berakhir dengan kematian sang koruptor.
Tapi selain koruptor, ada gelar terburuk yang seharusnya ditakuti oleh orang masa kini namun anehnya pelakunya malah senyum senyum di media social, mengambil hak orang namun tidak ada orang yang peduli walau dilakukan didepan mereka.
Gelar buruk itu adalah pacar ! Karena pacaran sejatinya adalah pencuri 'hak dan kehormatan' seseorang dari keluarganya dan pasangan sahnya. toh mereka pacaran cuma buat syahwat doang, eh sudah sisa diberi kepada calon suaminya kedepan.
Bukankah ini tindakan korupsi tingkat maha tinggi???
Kalau mereka pacaran sampai tengah malam berduaan di tengah gelap mereka juga akan di ekspos di televisi dan media massa, masuk koran sebagai pasangan mesum, sama terhinanya dengan para koruptor yang masuk penjara. dibicarakan di forum masyarakat, membuat malu keluarga besar, dan dapat berakhir dengan kematian.
(kan banyak berita karena diputusin seorang siswi nekad bunuh diri, anak tanggung nekad lompat dari tower, serta kasus-kasus lainnya yang terluka akibat galaulisasi tingkat tinggi).
Salah satu metode yang
biasa di aplikasikan oleh para penikmat asmarator yakni dengan metode gombalan
dan rayuan, inilah sesuatu yang
terbilang lumrah dalam hal menjalin
hubungan yakni pacaran itu sendiri…perlu kita ketahui pula bahwa dengan gombalan para lelaki ataupun rayuan
para wanita, pada dasarnya saya
mendefenisikannya juga bahwa rayuan dan gombalan yakni “paksaan yang di
perhalus” atau “paksaan secara halus”.
Makanya banyak lelaki ataupun wanita ketika mereka keduanya saling memberi
janji manis, namun janji manis itu tak satupun yang terealisasikan maka itu
hanyalah penghias bibir belaka, Sehingga timbulah penyakit yang sering di istilhakan anak muda sekarang yakni
Diabetes yang dimana artinya terlalu
banyak menelan janji manis.
Nah, jadi sejatinya kalau ada yang marah-marah, teriak-teriak membenci koruptor, demo, senewen, benci, muak dengan tindakan korupsi namun pacaran juga, lah mana bedanya sama koruptor cess? kan sama sajai.... sesama koruptor dilarang menghina, istilah anak jomblowers sekarang di Makassar “ biarko pacarnya tapi kalau saya jodohnya mauko apa…???
Nah, jadi sejatinya kalau ada yang marah-marah, teriak-teriak membenci koruptor, demo, senewen, benci, muak dengan tindakan korupsi namun pacaran juga, lah mana bedanya sama koruptor cess? kan sama sajai.... sesama koruptor dilarang menghina, istilah anak jomblowers sekarang di Makassar “ biarko pacarnya tapi kalau saya jodohnya mauko apa…???
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan)
Allah, dimana manusia tidak punya andil menetukan sama sekali, manusia cuman
dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam.
” so… para kaulah muda, pembaca artikelku ,Penulis berpesan
Say no to corruption, katakan tidak kepada pacaran!
Say no to corruption, katakan tidak kepada pacaran!
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus