GOWA, Kabar Samata--Pedagang kaki lima UIN Alauddin Makassar acuh tak acuh degan teguran dari pihak birokrasi kampus. ( 9/11)
sebelumnya Pihak kampus sudah memberikan surat teguran
kepada beberapa pedagang kaki llima (PKL)
yang bertempat dibundaran belakan
masjid UIN Alauddin Makassar kampus II
Samata-Gowa. Namun teguran itu hanya dianggap angin lalu oleh PKL hal itu terbukti
dari semakin banyaknya yang berjualan di area kampus, bahkan para PKL lebih
awal membuka warungnya ketimbang penjual di Cafetaria.
Menurut penuturan seorang pedagang mereka sudah diberi surat
teguran tetapi tidak mereka indahkan. kata mereka di sana lebih ramai dan
banyak pembeli daripada di cafeteria.
“Ada surat teguran dari pihak
rektorat tapi bagaimana lagi mba dulunya di Cafetaria tapi sepi pembelinnya, ya
pinda kesini, disini lebih ramai pembelinya, sayakan pedagang sudah pasti mau
pembelinnya yang ramai, jadi mendinggan saya disini mba”. Ujar Maimuna sala
satu pedagang kaki lima.
Seiring dengan surat teguran dari
pihak rektorat akan larangan pedagang kaki lima ternyata disisi lain ada
sebagian orang yang mengambil keuntungan dengan itu, misalnya satpam yang
seharusnya mengsterilkan kampus dari PKL ternyata menerima sogokan dari para Pedagang Kaki Lima. Aktifitas
ini memberikan kesan yang buruk terhadap kampus yang katanya peradaban, seharusnya satpam memberikan prilaku tegas
terhadap PKL bukan menerima sogokan.
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar
tidak banyak yang merasa terganggu soal pedagang kaki limayang berada di
Bundaran kampus karena disisi lain memberikan keuntugan bagi mahasiswa yang
lebih banyak menghabiskan waktu disekitaran Bundaran seperti di Perpustakaan
dan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), serta mahasiswa yang menikmati fasilitas
kampus seperti Wife diBundaran, namun ada pula mahsiswa yang merasa risi dengan
PKL karena banyaknya sampah yang berada diBundaran, bukan hanya itu Bundaran
yang seharusnya dinikmati untuk bersantai sekarang sangat ramai dengan penjual.
“menggangu pemandagan, bundaran
juga sangat kotor dengan sampah-sampah yang dihasilkan oleh penjual, tempat
ynag dijadikan tempat santai sekarang menjadi ramai dengan penjual, semoga
penjual dialokasikan keCafetaria” tutur Aswira mahasiswa Pendidikan Matematika,
saat saya temui diBundaran.
Laporan : Musdalifah A /50500113048 / Jur B
Post : Ashari Prawira Negara
.
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapusapa kabar ini hari,langsung aja aq cerita sedikit,aq seorang pedangan kecil yang udah lama tak ada kemajuan,tapi aq tak mau putus asa selalu cri orang yg bisa dipercaya,ternayatah aq temukan di internet atas nama kisongo yg berikan petunjuk,disitulah awal kesuksesan melalau arahan kisongo.bagi anda mau seperti aq silakan hubungi kisongo 085 217 519 919,atau anda mau lebih jelas lihat www.paranormal-kisongo.blogspot.com disitu ada banyak pilihan masalah menyelesaikan masalah anda,terima kasih.
BalasHapus