Persepsi Remaja dalam Penggunaan Facebook

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi semakin maju. Salah satu yang termaksut dalam kategori paling maju adalah internet, dapat menghubungkan satu jaringan komputer dengan komputer yang lain, dapat berbagi data tanpa harus melihat jenis komputernya, bahkan jumlah web mencapai jutaan, bahkan mungkin triliunan, dan jejaring sosial salah satunya adalah Facebook.

Facebook merupakan suatu jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam suatu komunitas atau pun kelompok tertentu untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Fitur-fitur dalam facebook dapat membantu remaja dalam perkembangan zaman, ada beberapa macam fitur yang terdapat pada facebook dapat dilihat dibawa ini:

1.      Fitur status update membantu remaja mengenai hambatan yang ia temui saat remaja.

2.      Fitur foto dan video membantu seorang remaja untuk mempromosikan diri agar dapat menarik orang lain menjadi temannya di facebook.

3.      Fitur profil information membantu seorang remaja membangun identitas dirinya, kolom abaut me yang terdapat pada fitur profil information membantu remaja mempromosikan diri pada temannya yang lain.

4.      Fiture seach membantu remaja memgembangkan jalinan pertemanan dengan yang lain.

5.      Fiture news feed dapat membantu remaja menjaga keterhubungannya dengan lingkungan sekitar.

6.      Fitur game membantu remaja dalam kegiatan berkelompok dan membuat remaja lebih santai dalam masalanya.

Bukan hanya fitur-fitur tersebut saja namun dalaam facebook juga menyediakan banyak game yang sangat populer dan menarik untuk pengguna facebook, game online sangat menarik karena game ini dilakukan oleh komunitas sehingga pengguna juga ikut tergabung dalam suatu kelompok, dan memainkan game yang sama dapat dibayangkan betapa menariknya ini untuk diiikuti, bukan hanya itu, dengan game online ini kebutuhan remaja untuk menjadi kelompok social dapat terpenuhi. Sehingga remaja lebih cenderung melakukan aktifitas facebook dengan memanfaatkan fitur-fiturnya ketimbang turun langsung menjadi kelompok social.

Pada awalnya remaja menggunakan Facebook karena pengaruh dari kerabat dan teman yang merupakan jejaring sosial bagi mereka, remaja merasa tertarik dan mendaftar diri pada Facebook dan mencoba berbagai fitur yang tersedia dalam fitur, remaja menginterprestasikan penggunakan fitur-fitur facebook sebagai hal yang positif karena dapat memenuhi kebutuhan psikologinya. Kebutuhan psikologi individu merupakan bagian dari faktor fungsional  yang dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi (Rahkmat, 1994). Kebanyakan remaja mendaftarkan dirinya di Facebook dengan menggunakan alasan bahwa mereka ingin bertemu teman lama dan mendapat teman baru, ini termaksut wujud dari kebutuhan psikologi remaja dalam melakukan interaksi social.

Berdasarkan aspek efek, remaja menunjukan perasaan senang sebagai tanggapan atas penggunaan fitur-fitur yang terdapat di facebook.  Dapat diartikan bahwa remaja memiliki persepsi yang positif  terhadap Facebook karena remaja menginterprestasikan fitur-fitur tersebut sebagai hal yang positif. Hal ini  mengakibatkan muncul berbagai dampak lain dalam penggunaan facebook, misalnya pengguna facebook yang mengunakan facebook berjam-jam hingga lupa waktu, namun dari dampak tersebut tidak menutup kemungkinan jika facebook memang membantu remaja sehingga remaja berpersepsi facebook merupakan hal yang positif untuk di gunakan.

Manfaat penggunaan Facebook bagi remaja adalah untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga. Remaja memiliki kepekaan lingkungan sosial dan keintiman dengan kelomponya (Gunarsa, 2001), membuat remaja lebih muda untuk melakukan interaksi dengan teman dan keluarga, karena facebook bisa memeberikan tempat untuk remaja menjalin keintiman dengan lingkungan sekitar, manfaat lain dari Facebook adalaah seorang remaja bisa mengekspresikan dirinya dan potensi tampah dia harus merasa sungkan, sebab dengan menunjukan ekspresinya seorang remaja dapat mencari jati dirinya.

Setiap kali mengakses Facebook remaja menggunakan waktu dari 1-2 jam hal ini menunjukan remaja menggunakan intensitas waktu yang tinggi, tingginya intensitas pengunaan facebook pada waktu yang tidak sewajarnya menimbulkan adanya technostress pada remaja, Weil dan Rosen (2001) menyatakan technostress merupakan dampak negatif yang secara langsung atau pun tidak langsung berasal dari pengguna teknologi, ditandai melalui sikap, perilaku, pikiran maupun fisiologis tubuh. Hal ini dapat diketahui dengan perilaku remaja yang lebih lamah dalam penggunaan facebook dan tidak lagi memperdulikan jika waktu yang digunakan dalam mengakses facebook merupakan waktu yang tidak sewajarnya lagi. Jadi bisa dikatakaan bahwa technostress adalah stress yang dialami akibat dari teknologi.

Kegemaran remaja dalam mengunakan facebook dalam waktu  yang lamah dapat mengakibatkan dampak terhadap kuliatas hubungannya dengan orang-orang terdekatnya, hal ini dapat di sadari bahwa tampa segaja remaja mengabaikan komunikasi yang baik dengan orang-orang sekitannya atau orang tuanya, seperti yang disampaikan oleh Sarwono (2006) bahwa remaja cenderung memusatkan perhatian pada diri sendiri dan kurang memperhatikan keadaan orang lain. Remaja lebih suka memikirkan kesenagan pribadi dengan menggunakan facebook ketimbang berbagi, itu termaksut dalam dampak negatif yang dibuat oleh penguna facebook.

Terkadang remaja juga menimbulkan efek yang tidak dibayangkan oleh orang-orang sekitar misalnya seorang remaja yang menggunakan facebook bisa marah-marah sendiri, senyum sendiri, bahkan bisa mengakibatkan kesendirian yang berkepanjangaan karena seorang remaja yang berpersepsi soal facebook yang positif menggunakannya hampir separuh waktu belajarnya, dan aktifitas lainnya menimbulkan pandangan jika dia tidak membutuhkan orang disekitarnya untuk berkomunikasi, dia dapat berkomunikasi dengan menggunakan facebook meski hanya dengan menggunakan fitur-fitur. Seperti yang dikataakan iwan fals internet dapat mendekatkan yang jau dan dapat menjaukan yang dekat, karena remaja akan cenderung lebih memilih berkomunikasi dengan facebook dari pada orang-orang disekitarnya.

Remaja terkadang menampilkan perilaku yang cenderung menyimpang dari norma dan nilai yang berlaku  saat menggunaakan facebook (Zogby. 2010). Dari sini dapat di simpulkan bahwa dapat menimbulkan kecemasan tersendiri bagi orang tua akan masa remaja merupakan masa dimana remaja banyak mengalami berbagai perubahan perilaku remaja dan terjadi penyusuaian kembali atas nilai-nilai yang sedari awal ia miliki.

Kemampuan Facebook yang membantu pengguna untuk berinteraksi dimaknai sebagai hal yang kurang bermakna bagi sebagian besar orang tua, oleh karena itu fungsi Facebook sebagai media untuk berinteraksi dianggap tidak bemakna bagi orang tua.

Sudah sewajarnya kita menggunakan internet atau pun mengangses web, namun alangka baiknya jika kita lebih bijaksana mengatur waktu, membuat aturan dalam penggunaan facebook, luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermaanfaat lainnya. Bersama orang-orang sekitar untuk mencapai hubungan yang baik, jadilah pengguna yang cerdas.

Nama : Sitti Nur Sinta YS / 50500113049 / Jur B

Post    : Ashari Prawira Negara