Label

Jumat, 15 Januari 2016

Dasar-dasar Jurnalistik



Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pembuiru berita di tuntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampaian informasi yang aktual kepada masyarakat, tetapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.
Apa itu jurnalistik?
Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek,Belanda) bisa di batsi secraa singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print jurnalism), elektronik (electronic jurnalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online jurnalism).
Jurnalistik atau jurnalism menurut luwi iswara (2007), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.
a.      Skeptis
Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.
b.      Bertindak (action)
Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan teliti, itulah seorang wartawan.
c.       Berubah
Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.
d.      Seni dan Profesi
Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

e.       Peran Pers
Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.
Berita
Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata “berita” atau “news”. Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan menganai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. “News” sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata “new” yang artinya adalah “baru”. Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata “news” sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan “north”,”east”,”west”, dan “south”. Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.
Selanjutnya berdasarkan jenisnya, menurut Asep Syamsul (2009), jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik, antara lain :
1.      Straight news : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman surat kabar atau yang menjadi berita utama (headline) merupakan jenis berita ini
2.      Depth news : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3.      Investigation news : berita yang di kembangkan berdasarkan penelitian penyelidikan dari berbagai sumber
4.       Interpretatif news : berita yang dikembangan dengan pendapat atau panilian wartawan berdasarkan fakta yang ditentukan
5.       Opinion news : berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli atau pejabat mengnai suatu hal, peristiwa dan sejenisnya.
Nilai berita
Tidak semua laporan tentang kejadian pantas dilaporkan kepada khalayak. Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Misalnya pertengkaran antara suami istri tidak perlu dilaporkan. Mengapa, hal itu merupakan peristiwa rutin dan tidak memiliki nilai berita. Adapun cakupan nilai berita seperti berikut.
1.      Objektif: berdasarkan fakta tidak memihak
2.      Aktual: terbaru, belum “basi”
3.      Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
4.      Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal
5.      Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun, menurut Harriss, Leiter, dan Johnson, 1981 dalam Nadhya Abrar,2005 harus mengandung 8 unsur:
1.      Konflik
Informasi yang menggambarkann pertentangan antara seseorang, masyarakat atau lembaga perlu dilaporkan pada khalayak. Dengan demikian khalayak mudah untuk mengambil sikap.
2.      Kemajuan
Informasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan pada khalayak. Dengan demikian khalayak mengetahui kemajuan peradaban.
3.      Penting
Informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalankan kahidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan pada khalayak.
4.      Dekat
Informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat suatu lokasi peristiwa dengan tempat khalayak, informasinya akan semakin disukai khalayak.
5.      Aktual
Informasi tentang peristiwa yang baru terjadi perlu segera dilaporkan kepada khalayak. Untuk sebuah harian, ukuran aktual biasanya sampai dua hari. Artinya, peristiwa yang terjadi dua hari yang lalu masih aktual untuk diberitakan sekarang.
6.      Unik
Informasi tentang peristiwa yang unik, yang jarang terjadi perlu segera dilaporkan pada khalayak. Banyak sekali peristiwa unik, misalnya perkawanan manusia dengan gorilla.
7.      Manusiawi
Informasi yang bisa menyentuh emosi khalayak, seperti yang bisa membuat menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya, perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu, khalayak dapat meningkatkan taraf kemanusiaannya.
8.      Berpengaruh
Informasi mengenai peristiwa yang berpengaruh terhadap kehiduapan orang banyak perlu dilaporkan kepada khalayak. Misalnya, informasi tentang banjir, informasi harga terbaru bahan bakar, dan sejenisnya.
Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.

Anatomi dan unsur-unsur berita
Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Judul atau kepala berita (headline)
2.      Baris tanggal (dateline)
3.      Teras berita (lead atau intro)
4.      Tubuh berita (body)
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengatahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak dibagian paling bawah dari tubuh berita(Budiman 2005). Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta pada tubuh berita. Ddengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderungan akan menjadi sebuah opini.
Untuk itu sebuah berita harus memuat “fakta” yang di dalamnya terkandung unsur 5W+1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Laswell, salah seorang pakar komunikasi.
1.      Who – Siapa yang terlibat di dalamnya?
2.      What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
3.      Where – dimana terjadinya peristiwa itu?
4.      Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
5.      When –kapan terjadinya?
6.      How – bagaimana terjadinya?
Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana, kolom(column), pojok dan surat pembaca.
Sumber berita
Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005:67) berikut ini.
1.      Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
2.      Proses wawancara
3.      Pencarian atau penelitian bahan-bahan mlalui dokumen publik.
4.      Partisipasi dalam peristiwa.


Penulis : Tamara Kartika Sari/Jur A
Post: Nurrahmah SF

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

    BalasHapus