Pada dasarnya, membangun motivasi bagi diri sendiri maupun orang
lain itu sama. Ada unsur yang harus kita perhatikan agar kita bisa membangun
motivasi. Kedua unsur itu adalah pain dan pleasure, yaitu kesengseraan dan
kesenangan
Orang melakukan sesuatu untuk menghindari kesengsaraan seperti
sakit, kemiskinan, penderitaan, kehilangan, penolakan, dan sebagainya. Begitu
juga, orang mau bertindak karena dia mengejar kesenangan seperti cinta,
kebahagiaan, kekayaan, keceriaan, dan sebagainya, Dia mau capek-capek naik
gunung untuk merasakan kesenangan setelahnya.
Lalu, bagaimana agar dua hal itu bisa membangun motivasi bagi diri
sendiri dan orang lain?
Ada 3 langkah yang perlu kita tempuh
1.
Penyadaran. Langkah pertama perlunya sebuah kesadaran, apa sich
yang tidak diinginkan dan apa yang yang diinginkan? Jadi, langkah pertama
berpusat pada keinginan. Untuk penyadaran, akan lebih mudah untuk
menuliskannya. Coba tulis 100 keinginan Anda. Banyak orang yang tidak memiliki
motivasi, karena keinginan diri sendiri saja tidak disadarinya.
2.
Penegasan. Setelah Anda mulai sadar apa saja yang Anda inginkan,
saatnya melakukan pengasan. Caranya buatlah tujuan. Apa bedanya keinginan dan
tujuan? Tujuan lebih jelas dan spesifik. Untuk membantu memudahkan tujuan,
buatlah dengan metode SMART.
3.
Pemantapan. Setelah sadar, kemudian ditegaskan dengan goal setting
yang SMART, selanjutnya lakukan pemantapan, agar benar-benar masuk ke dalam
hati Anda. Baca secara berulang, tempel tulisannya di tempat yang mudah
dilihat, dan sebagainya.
Untuk membangun motivasi bagi orang lain, Anda bisa melakukannya
dengan komunikasi. Bimbinglah mereka untuk melakukan 3 langkah diatas. Dan,
yang terpenting adalah menjadi contoh atau teladan bagi orang lain.
Membangun Motivasi Lebih Kuat Lagi, Jika sesuatu tidak menantang
Anda, maka dia tidak akan mengubah Anda.
Kadang, pain dan pleasure kurang menggerakan. Banyak
lho, orang yang sebenarnya punya keinginan dan selalu dia ingat, tetapi masih
kurang motivasinya untuk bertindak. Maka, untuk membangun motivasi yang lebih
kuat lagi dengan menjadikan tujuan Anda sebagai tantangan.
Mungkin, Anda ingin meraih penghasilan Rp 10.000.000 per bulan. Ini
sudah cukup untuk makan dan membayar semua tagihan. Tapi, akan lebih dahsyat
jika Anda membuat tantangan. Mengapa tidak membuat tujuan penghasilan Rp
100.000.000 per bulan.
“Ah, tujuan jangan muluk-muluk, kalau tidak tercapai sakit.”
Sakit tidaknya bukan karena gagal meraih tujuan, tetapi bagaimana
Anda menyikapi kegagalan itu.
Lagi pula, saya lebih baik gagal meraih penghasilan Rp 100.000.000
dari pada berhasil meraih penghasilan Rp 10.000.000. Anggap saja, saya hanya
berhasil meraih setengahnya. Berapa penghasilan saya?
Tantangan lebih memotivasi, lebih menggali potensi, dan menjadikan
pikiran kita lebih kreatif untuk mencari ide-ide brilian. Kita pun akan sadar,
jika tujuan kita menantang maka kita harus bertindak lebih masif, terstruktur,
dan sistematis. Tidak bisa bertindak asal-asalan.
Tantangan akan
mengubah Anda menjadi lebih semangat dan lebih kreatif
Saat Motivasi Tiba-tiba Hilang Pernahkah merasakan, semangat sudah
menggebu-gebu, tetapi ternyata saat memulai bertindak, kita menjadi loyo
kembali. Mengapa itu bisa terjadi?
Ada banyak penyebab. Salah satunya kebingungan. Saat mengetahui
banyak yang harus dilakukan, dia bingung harus melakukan apa dulu. Atau tidak
ada kejelasan, apa yang harus dilakukan sekarang.
Tidak sedikit, hanya karena masalah kecil akhirnya mengubur mimpi
besarnya. Jangan sampai dech. Anda harus memiliki senjata untuk menghancurkan
semua musuh yang bisa merusak motivasi Anda.
Jadilah
Inspirasi Orang Lain
Anda tidak perlu menjadi orang yang sukses dulu untuk menginspirasi
orang lain. Anda bisa menjadi teladan dari sisi semangat dan pantang menyerah
Anda. Tunjukan kepada orang yang ingin Anda bangun motivasinya bahwa Anda
memiliki determinasi yang tinggi dan pantang menyerah.
Buatlah orang lain berkata, “Saya tidak menyerah dan tetap semangat
meraih tujuan karena terinspirasi olehmu.”
Tentu saja, tidak harus sampai berkata seperti itu, sebab tindakan
mereka jauh lebih penting dibandingkan kata-kata. Jadikan mereka mengikuti
semangat Anda. Jadikan Anda sebagai figur yang memiliki motivasi tinggi. Jadi, pada dasarnya, agar bisa memotivasi
orang lain, maka motivasi diri sendiri terlebih dahulu. Memotivasi diri sendiri
sangat berpengaruh terhadap tindakan yang akan kita lakukan kedepannya, dan
menjadi yang lebih baik lagi bagi diri sendiri maupun orang lain. Menata masa
depan yang lebih cemerlang agar program kehidupan yang akan kita jalani dapat
terselesaikan sesuai dengan apa yang kita inginkan dan berjalan sesuai harapan yang lebih baik lagi.
Penulis : Devi Permata Sari/50500113037/Jur A
Post : Nurrahmah SF
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
BalasHapus