Label

Kamis, 14 Januari 2016

Mahasiswa Pas-Pasan



Mahasiswa adalah salah satu komponen bangsa Indonesia yang ikut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa. Oleh karena itu mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan belajar yang lebih giat dan tekun. Dengan belajar yang giat di kampus atau pun di luar kampus akan meningkatkan ilmu pengetahuan yang ia peroleh. Masa depan bangsa Indonesia salah satunya terletak ditangan para generasi muda. Mahasiswa sebagai penerus para pendiri bangsa harus mempersiapkan diri dengan baik. Memanfaatkan waktu yang ada dan menjadikan setiap kesempatan yang ada di kampus untuk menimba ilmu adalah sangat baik. Itu dapat di lakukan di kampus ketika terjadi proses perkuliahan, di luar kuliah bisa dengan mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan, baik itu yang bersifat intra ataupun ekstra kampus dan pada saat interaksi bersama teman-teman. Kegiatan-kegiatan seperti, berorganisasi, belajar bersama atau kegiatan lain yang bermanfaat adalah sangat menguntungkan dimasa yang akan datang. Sebab investasi yang menguntungkan bagi seorang mahasiswa adalah dengan ilmu yang terus bertambah dan mengikuti perkembangan zaman. Dalam diri seorang mahasiswa tersimpan kekuatan dan potens iyang besar. Kekuatan dan potensi bisa berupa kecerdasan, ketrampilan, kematangan berpikir dan fisik jika dipupuk dengan terus-menerus maka akan sangat bermanfaat dikemudian hari. Belajar di kampus adalah salah satu tempat untuk meningkatkan potensi tersebut. Dari segi pemerataan kesempatan pendidikan, di Indonesia yang mengenyam pendidikan tingkat tinggi masih terbatas, oleh karena itu seorang mahasiswa harus bias atau pandai-pandai memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan baik. Sehingga yang menjadi potensi untuk dirinya tidak terbuang sia-sia.
Mahasiswa adalah sebagian dari masyarakat ekonomi rendah yang mengenyam pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu tidak seluruh lapisan masyarakat dapat mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Masyarakat yang secara ekonomi tergolong menengah ke bawah belum tentu bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ketidakmampuan masyarakat melanjutkan putra dan putrinya kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang menyebabkan mereka tidak mampu melanjutkan diantaranya adalah kemiskinan, keterbatan sarana yang ada, biaya pendidikan yang relatif tinggi bagi sebagian besar masyarakat, kebudayaan setempat dan kesempatan yang terbatas atau bisa juga karena faktor kecerdasan seseorang yang kurang. Dalam masyarakat Indonesia, ketidakmampuan seseorang
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lebih disebabkan oleh faktor ekonomi.
Kampus bagi mahasiswa adalah tempat yang tidak asing lagi, oleh karena itu sebagian besar aktifitas perkuliahan yang bertatapan dengan Bapak dan Ibu Dosen sering dilakukan di kampus. Dalam kampus ini terjadi proses pembelajaran maupun kegiatan dan interaksi dengan mahasiswa yang lainnya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup secara sendirian. Mahasiswa adalah makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dari komunitas manusia lainnya.
Seorang mahasiswa akan tumbuh dan berkembang melalui interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Sekolah sebagai tempat perkembangan individu-individu dari berbagai komitmen dan kapasitas yang merupakan syarat-syarat esensial dari kegiatan mereka dikemudian hari. Untuk bias bersosialisasi dalam masyarakat sekitarnya, mahasiswa dituntut untuk pandaipandai berinteraksi dengan mahasiswa lain di kampus. Pola interaksi yang  dilakukan manusia bisa melalui kontak sosial dan atau dengan komunikasi.
Dalam interaksi akan ditemui permasalahan yang sangat kompleks, baik itu masalah yang bersumber dari pribadi yang mempengaruhi interaksi ataupun masalah yang datang dari luar (karena interaksi) yang ikut mempengaruhi sosialisasi seorang mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Masalah dari pribadi itu jelas, bahwa setiap individu mempunyai masalah
yang berasal dari dalam dirinya, karena manusia mempunyai karakteristik,kepribadian, cara berpikir, status sosial (kelas sosial) berbeda-beda yang berimplikasi pada keadaan sosialnnya.
Dalam dunia kampus sendiri terdapat golongan kelas sosial atas dan ada pula yang
golongan kelas sosial rendah Keadaan ini banyak dipengaruhi oleh latar belakang keluarga. Jadi status sosial orang tua ikut mempengaruhi kehidupan seorang anak, sebab status ini cenderung berdampak pada diri anak. Pada masalah ekonomi misalnya, yang berkedudukan mampu akan mudah diketahui pada tataran di lapangan. Ada mahasiswa yang orang tuanya mempunyai kedudukan dimasyarakat tinggi dan disegani dan ada pula orang tua berkedudukan rendah.
Menurut Heider (1958) bahwa perilaku seseorang dapat disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang ada dilingkungan dan dalam diri manusia itu. Kekuatan-kekuatan dari lingkungan berupa situasi yang menekan, sehingga memunculkan perilaku tertentu, begitu juga dalam diri seorang mahasiswa, situasi yang menekan baik situasi yang datang dari dalam dirinya ataupun yang datang dari lingkungan, akan mempengaruhi sikap yang diambil yang
bisa diwujudkan dalam perilaku mahasiswa.Pengaruh dari lingkungan bisa dari teman sebaya, komunitasnya, atau kelompok dan organisasi tempat ia berinteraksi. Bagi seorang mahasiswa pengaruh dari lingkungan banyak dipengaruhi oleh mahasiswa lain, pergaulan di kampus
termasuk lembaga kampus  yang mereka tekuni. Adapun faktor dari dalam diri bisa berupa kepribadian seseorang, kondisi ekonomi keluarga yang sangat berpengaruh dalam diri seorang anak serta status sosial ( kedudukan) dimasyarakat juga mempengaruhi perilaku seseorang.
Hidup pas-pasan bagi seorang mahasiswa adalah suatu hal yang wajar. Kenapa tidak, sebagian besar mahasiswa yang berasal dari daerah adalah kalangan ekonomi menengah hingga ekonomi rendah yang kiriman untuk biaya hidup sangat terbatas  Padahal dengan kiriman yang terbatas tersebut mahasiswa harus memenuhi kebutuhan hidup. Belum lagi kegiatan kampus yang banyak mengeluarkan uang dan kebutuhan pribadi misalnya uang saku, uang transport, membeli kebutuhan pribadi dan lain-lain, jelas ini akan menambah
pengeluaran yang harus ditanggung oleh seorang mahasiswa. Lebih-lebih dalam realitas di lapangan ada sebagian mahasiswa yang jumlah uang yang ia terima tidak seperti biasanya. Maka secara otomatis mereka sangat kekurangan biaya dalam hal pembiayaan kuliah ataupun biaya-biaya lainnya. Disinilah seorang mahasiswa telah mengalami kemiskinan yang diakibatkan oleh keadaan.


Penulis : Hijeruddin/50500113009/Jur A
Post : Nurrahmah SF

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

    BalasHapus